Annyonghaseyo

Friday, October 14, 2011

Kewirausahaan Catering & Handy Craft

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul PELUANG USAHA BISNIS “handycraft & makanan”, yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan dalam menempuh pendidikan di Universitas Persada Indonesia Y.A.I.         
      Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah  ini penulis susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya
                                                                                                                                                                                                                                BAB I
PENDAHULUAN

1.             Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi sangatlah tinggi dan membuat semua orang mengharuskan bekerja untuk mencari nafkah kehidupannya. Tetapi tidak semua orang berkesempatan untuk bekerja. Banyak orang yang tidak memiliki pendidikan yang disyaratkan dalam suatu perusahaan, akhirnya banyak yang menganggur, atau sebagian besar orang yang bekerja di suatu perusahaan merasa pendapatan yang di terimanya tidak sebanding dengan pengeluaran kehidupannya yang semakin lama semakin tinggi di kota metropolitan ini. Dan mungkin masih banyak lagi kendala-kendala yang di hadapi dalam merasakan kehidupan ekonomi yang semakin tinggi, Sehingga orang berpikir untuk menambah penghasilan, mengembangkan usaha dari rumah sendiri bisa jadi pilihan yang paling tepat. Di jaman krisis ekonomi ketika banyak terjadi PHK dan pendapatan keluarga yang semakin menurun, alternatif membuka usaha merupakan jalan keluar yang paling pas. Karena kalau di lihat, Saat-saat ini peluang untuk menjadi wirausahawan sangat mudah. Baik itu menciptakan usaha baru yang belum ada di lingkungan masyarakat maupun memanfaatkan usaha yang sudah ada.

2.             Rumusan Masalah
      Adapun beberapa rumusan masalah yang kami bahas mengenai peluang usaha baru:
a.       Jenis usaha apa yang di jalankan?
b.      Apa yang menlatarbelakangi usaha tersebut?
c.       Bagaimana anda memanage suatu usaha anda?
d.   Siapa yang menjadi target pasar, apa konsep pemasaran yang dibuat, dan bagaimana denagan produk serta penetapan harga?
e.       Bagaimana cara mendistibusikan dan mempromosikan produk tersebut?
f.        Bagaimana dengan manajemen operasionalnya?
g.       Apa yang menjadi kunci sukses bisnis katering ini?
h. Bagaimana dengan pembiayaan usaha yang di jalankan atau dalam  manajemen keuangannya?
i.         Bagaimana dengan aspek legalities atau perijinan ?
  
 BAB II
PEMBAHASAN


USAHA SEORANG WIRAUSAHAAN YANG SUDAH DI JALANKAN

2.1              Memanfaatkan peluang usaha

Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih memilih untuk memesan makanan daripada membuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun memang sedikit mahal. Dari pemikiran inilah narasumber saya mempunyai ide untuk membuat bisnis katering makanan. Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimana menarik order. Bagaimana peluang pasar yang hendak di masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa  keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan maupun kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai. Singkirkan hambatan psikologis rasa malu, takut gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar untungnya maka resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba.

2.2              Aspek Manajemen

Bisnis ini dimiliki bersama dengan sistem bagi modal. Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 5 orang, 3 orang bertugas membuat masakan dan penyajiannya, 2 orang bertugas mencari bahan masakan, mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja apabila membutuhkan.

2.3         Aspek Pemasaran

a)    Target Pasar
Merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha katering bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi perusahaan catering tidak bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah
pemasaran, keuangan dan administrasi. Target pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan tenaga.
         

b)      Konsep Pemasaran

Terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). Untuk produk, Anda mesti mensurfei para pesaing-pesaing Anda. Misalnya saja, menentukan apa 10 menu terpopuler untuk katering di tempat anda.
Langkah berikutnya, instropeksi kepada diri kita sendiri untuk selangkah lebih maju. Misalnya, dengan melakukan inovasi. Mampukah kita menciptakan hal-hal yang baru dengan 10 menu populer itu. Contoh, bagaimana caranyamembuat nasi goreng kita beda dan terlihat lebih unik serta kalau bisa catering murah.

c)      Produk dan penetapan Harga

Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya dengan strategi harga. Tidak jarang harga yang sudah di tetapkan terlalu mahal karena sistem produksi yang salah dan tidak efektif. Misalnya mencari suplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah, sehingga bisa menghasilkan catering murah. Atau menggunakan kompor yang boros. Bahkan bisa saja komponen menu yang salah. Di sini perlu melakukan percobaan berkali-kali sampai menemukan formula yang pas dan bisa bersaing dengan catering murah lainnya.

CONTOH DAFTAR MENU NASI KOTAK
         
NASI KUNING

  • Nasi kuning
  • Mie
  • Tempe kering
  • Ayam goreng
  • Perkedel
  • Kerupuk udang
NASI PUTIH/URAP

·     Nasi putih
·     Urap
·     Trancaman
·     Ayam bumbu rujak
·     Rempeyek
Rp 7.500,-
Rp 7.500,-


Dan lain-lain tergantung makanan yang dipesan Berbagai masakan yang disesuaikan dengan pesanan

2.1              Aspek Operasional

Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu dipersiapkan dengan rapi. Mulai menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu. Misalnya untuk usaha katering, paling tidak yang dibutuhkan adalah mengerti tentang masakan, bila Anda pandai memasak, dan lebih baik lagi bila Anda adalah seorang ahli memasak. Untuk menjadi pengusaha katering tidak harus menjadi ahli masak dulu, tapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, sementara untuk tenaga ahli yang bisa memasak, Anda bisa melakukan prekrutan. Telah di jabarkan di atas bahwa katering ini dikelola bersama-sama dan tiap orang punya tugas masing-masing Cara penjaminan mutu dengan cara kita hanya akan berproduksi setelah mendapatkan pesanan jadi, masakan dijamin masih segar. Lokasi bisnis ini di jalankan ditempat keramaian. Misalnya di kantor-kantor, dekat dengan lembaga pendidikan dan mudah dijangkau semua orang.


2.2         Kiat-Kiat Pengelolaan Usaha Katering

          Apa yang menjadi kunci sukses bisnis katering ini?
          Punya Visi. Itulah jawaban sederhananya. Setiap orang yang ingin menjadi pengusaha apa pun jenisnya, perlu memiliki visi. Sekali saja bisnis diciptakan maka tanggung jawab kitalah untuk mendidik dan membesarkannya hingga berkembang. Tidak bisa asal saja. Dan kalau sudah tidak suka dan banyak problem lalu main ditinggal saja. Bisnis  perlu persiapan yang banyak. Bisnis. Itu sebabnya bisnis yang langgeng seringkali datang dari hobi kita sehari-hari. Karena hobi, dan sesuatu yang kita sukai, semangat dan minat kita akan selalu besar. Ini faktor yang penting sekali. Rencana Matang, rencana usaha diperlukan untuk perlindungan bisnis kita. Kita perlu memiliki wawasan yang luas, dan tiap masalah minimal telah kita periksa. Misalnya dalam paket catering pernikahan atau katering ulang tahun masalahnya apa saja. Mulai dari masalah produksi, staf, produknya (menu), pemasaran, logistik ,dan promosi, semuanya harus masuk "check-list". Hal ini untuk menghindarkan situasi yang "chaos"(tumpang-tindih), dan manajemen tambal sulam di masa mendatang. Tidak perlu membuat rencana kerja setebal 100 halaman misalnya, tapi cukup 2 halaman saja. Namun segala aspek dari bisnis katering telah di pikirkan.


2.3              Aspek Keuangan

Pada aspek keuangan ini, bisnis yangdi jalankan mendapat modal dari bagi modal yang terdiri dari 5 orang, per orangnya mengeluarkan modal Rp 1.000.000,00. Jadi Modal awal sebesar Rp 5.000.000,00. Berikut ini akan di tampilkan proyeksi keuangan bisnis catering dalam 1 bulan.


Proyeksi Keuangan 1 bulan

1.    Kas Rp 5.000.000,00
Modal Rp 5.000.000,00
(Setoran untuk modal awal).

2.    Perlengkapan Rp 1.000.000,00
Kas Rp 1.000.000,00
(Pembelian Perlengkapan)

3.    Peralatan Rp 500.000,00
Kas Rp 500.000,00
(Pembelian Peralatan)


  • Proyeksi Penjualan dalam 1 bulan (Minimal mendapat 4 kali pesanan)

2 x partai besar (Minimal 200 Porsi @ Rp 7.500,00)
2 x (200 Porsi x Rp 7.500,00) = Rp 3.000.000,00

2 x Partai Kecil (Minimal 50 Porsi @ Rp 8.000,00)
2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00) = Rp 800.000,00
Perkiraan Pendapatan minimal 1 bulan Rp 3.800.000,00

Jurnal Transaksi dalam 1 bulan

1. Biaya Angkut (4 @ Rp 50.000,00) =Rp 200.000,00
Kas Rp 200.000,00

2. Biaya Tenaga Kerja (5 orang @ Rp 50.000,00 x 4 Pesanan)
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000,00
Kas Rp 1.000.000 ,00

3. Biaya Bahan Baku(@ Rp 4.000,00).
Rp 4.000,00 x 500 Porsi = Rp 2.000.000,00
Biaya Bahan Baku Rp 2.000.000,00
Kas Rp 2.000.000,00

Laporan Laba /Rugi dalam 1 Bulan

Pendapatan
Porsi Besar 2 x(200 Porsi x Rp 7.500,00) =   Rp 3.000.000,00
Porsi Kecil 2 x (50 Porsi x Rp 8.000,00)  =   Rp    800.000,00 +
Rp 3.800.000,00

Biaya-biaya

Biaya Angkut          Rp 200.000,00
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000,00
Biaya Bahan Baku   Rp 2.000.000,00 +
Rp 3.200.000,00 +   
LABA                                                       Rp 600.000,00



Usaha Yang akan Dijalankan



2.1              Prospek Usaha

Di manapun kreatifitas selalu menjadi kunci untuk mendatangkan peluang usaha dan keuntungan ekonomis. Di tangan-tangan terampil dan ide kreatif pakaian yang tidak terpakai, bahkan kain perca pun disulap menjadi aneka kerajinan tangan yang unik, bagus dan ekonomis tinggi. Tidak ada yang menyangka sebelumnya, pakaian yang tidak terpakai serta kain perca yang teronggok itu bisa menghasilkan uang yang cukup lumayan. Itulah bukti kreativitas yang di hasilkan dari barang yang tidak terpakai, bahan yang dianggap sampah tersebut disulap menjadi kerajinan tangan seperti tas, boneka binder cover, album foto, dan masih banyak yang lain yang memiliki nilai seni dan jual yang cukup tinggi.

Kerajinan dari bahan yang tidak dipakai tetapi masih bagus atau layak seperti bahan jeans, kain perca, dasi dan sebagainya merupakan kerajinan yang bisa menjadi alternatif peluang usaha di sekeliling kita. Seperti diketahui sebagian bahan-bahan tersebut merupakan bahan kebutuhan yang banyak dipergunakan dalam kehidupan manusia modern. Akan tetapi untuk sisa kain perca dari baju menjadi permasalahan tersendiri bagi kehidupan. Produk kain perca berasal dari kain sisa di tukang jahit atau pabrik konveksi. Biasanya kain perca dibuang karena tidak bisa digunakan lagi. Bagi pabrik atau perusahaan konveksi, kain perca tersebut dianggap sampah, sedangkan bagi penqusaha handycraft, kain perca merupakan bahan baku untuk memulai suatu usaha. Bahan baku kain perca dalam kondisi sebagi sampah dapat dibeli dengan harga relatif murah. Bahkan dalam kodisi tertentu kain perca tersebut bisa didapatkan secara gratis jika kita pandai bernegosiasi secara baik. Kain perca memiliki banyak kegunaan di antaranya  dapat dibuat menjadi berbagai benda bermanfaat, seperti selimut, sulaman kain perca, sarung bantal, serbet, celemek, taplak meja, sarung telepon, sarung handphone, dan lain sebagainya. Produk dari hasil olahan kain perca dapat memiliki nilai jual yang lumayan, jika dibuat dengan desain yang menarik dan nilai seni yang tinggi.

Di lain sisi banyak orang yang daya beli konsumsinya tinggi, sehingga barang atau pakaian bekas dalam kehidupan sehari-hari justru semakin meningkat sehinga problem semakin pelik. Solusinya adalah dengan mendaur ulang barang atau pakaian bekas menjadi barang yang bermanfaat . Pakaian bekas atau kain perca tersebut bisa diolah menjadi aneka handycraft yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Peluang usaha handycraft ini disamping mendatangkan rezeki juga mengurangi limbah sampah.

2.8.            Faktor keberhasilan Usaha

Untuk memulai handycraft kain perca dan pakaian yang tidak terpakai ada beberapa persiapan yang selayaknya dilakukan yaitu sebagai berikut:
·      Menentukan jenis handycraft yang akan dibuat. Pilih accsessories yang lagi tren saat ini (binder cover, sarung bantal, serbet, celemek, taplak meja, sarung telepon, sarung handphone, boneka dan lain-lain).
·    Menguasai dan mencari pengetahuan melalui buku-buku atau majalah desain dan kreasi handycraft. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menambah pengetahuan dan daya kreasi mengenai handycraft sekaligus sebagai bahan referensi dalam berkreasi membuat produk yang berasal dari bahan-bahan bekas.
·   Mencari sumber dan pemasok bahan baku berupa kain perca atau barang/bahan bakas yang lain. Pencarian pemasok atau supplier bahan­-bahan kebutuhan lainnya, tentunya mencai sumber bahan-bahan dengan harga yang relatif lebih murah dan terjangkau, serta memenuhi pertimbangan ekonomis produk kain perca nantinya.
·        Produk bekas di latarbelakangi kreasi dan seni,sehingga mempekerjakan karyawan yang terampil, kreatif, daya seni yang tinggi dan kemampuan membuat sangat mendukung, terutama yang merniliki kepandaian menjahit. Keberadaan karyawan dengan kemampuan seperti ini sangat penting untuk membantu usana agar berjalan lancar.
·      Mempersiapkan berbagai fasilitas dan peralatan kerja, yaitu ruang produksi, mesin jahit, gunting, jarum, dan lain-lain. Fasilitas dan peralatan sebaiknya mendukung penyelesaian produk kain perca secara cepat, aman  dan nyaman bagi karyawan dalam bekerja, dan kerapihan produk bekas yang dihasilkan.
·   Memulai kegiatan usaha dengan terlebih dahulu menentukan sistem pemasaran, sistem pembayaran, selanjutnya pola pemasaran produk yang sudah terbangun dengan berbagai jalinan kerjasama atas jejaring usaha tersebut perlu dijaga dengan baik.
·  Pilih dengan motif dan model yang unik. Karena itu biasanya barang-barang handmade jauh lebih bisa memberikan kesan elegant dibandingkan dengan produk import.
·  Koleksi produk harus beragam. Jangan hanya menjual satu jenis product saja. Usahakan ada, mempunyai banyak pilihan product.

2.2              Faktor Kritis Pada Keberhasilan Usaha

Sebagai usaha yang berbasis kreativitas dan memanfaatkan  limbah atau usaha yang berbasis daur ulang, maka faktor kritis usaha ini terletak pada produk yang dihasilkan dari sumberdaya manusia yang membuat kreasi tersebut agar produk dapat terus diterma oleh pelanggan dan pasar.  Beberapa faktor yang perlu mendapat perhatian dalam usaha produk bekas adalah sebagai berikut :
  • Persaingan produk kain perca relative ketat dengan semakin banyaknya produk yang sejenis.  Keadaan semakin kurang mendukung atau semakin parah dalam penjualan produk, jika sumber bahan baku kain perca terhambat atau relative mahal karena faktor persaingan mendapatkan bahan baku.
  • Kualitas kain perca yang tersedia atau didapat dari pemasok atau pakaian bekas terkadang tidak terlalu baik, sehingga hal ini membuat kualitas produk yang dihasilkan juga kurang berkualitas atau dalam jangka panjang berakibat pada menurunnya  nilai dan jumlah pemasaran produk kain perca.
  • Karyawan yang bekerja menjahit kain perca kurang kreatif dan inovatif. Rendahnya kemampuan karyawan dalam membuat mengakibatkan rendahnya kualitas produk dan menurunnya omzet penjualan produkkain perca dalam jangka panjang. Untuk itu, diperlukan upaya perbaikan atau peningkatan keterampilan membuat produk dengan menyediakan berbagai referensi untuk dipelajari tau pelatihan membuat desain kreatif dan menjahit dengan terampila tas desain yang baik. Dengan demikian melalui kegiatan-kegiatan ini akan meningkatkan kreatifitas karyawan dalam mendesain dan membuat produk dari kain perca akan semakin dapat berkembang.
2.3              Teknis melakukan Usaha
Agar usaha produk pakaian bekas atau kain perca dapat dijalankan dan memperoleh hasil yang maksimal, maka terdapat sejumlah kegiatan teknis yang perlu dilakukan.  Kegiatan ini perlu dipersiapkan dengan sungguh-sunggu agar lebih optimal dalam kreativitas dan maskimal dalam hasl penjualan produk, yaitu:
·  Mencermati berbagai kejadian dan kemungkian dari selera konsumen dan kecenderungan gaya hidup yang ada di masyarakat.
·    Mempercantik tampilan dan kemasan produk kain perca dengan kemasan yang menarik dan menggugah minat pelanggan untuk membeli secara berulang.
·        Menggunakan media informasi untuk mempromosikan produk dari kain perca yang dihasilkan. Pemilihan media mempertimbangan biaya promosi dan keefektifannya terhadap penjualan produk.
·            Memperluas wawasan pemilik dan karyawan usaha kain perca terutama pada bidang usaha maupun seputar handycraft kain perca.

2.4              Aspek Legalitas atau Perijinan

Izin usaha yang dipunyai oleh pemilik usaha kerajian kain perca berdasarkan tempat usaha adalah izin Mendirikan Bangunan (IMB), berdasarkan jenis usaha  adalah, Izin Sementara Usaha Pariwisata dan Izin Tetap Usaha Pariwisata, Surat Izin Tempat Usaha (SITU) atau minimal Izin Gangguan (HO);Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).  Adapun izin yang berhubungan bentuk usahanya juga harus dipersiapkan saat akan mengajukan izin. Beberapa dokumen yang harus ada untuk usaha perorangan:

1.      KTP, jika ini merupakan usaha perorangan;
2.      Fotokopi bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir;
3.      Tanda Daftar Perusahaan (TDP);
4.      Surat Pengantar dari Kecamatan untuk mengurus  HO dan SITU ke Dinas Perizinan;
5.      Surat Pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat.

2.5              Aspek pembiayaan/keuangan
Modal awal:

Stok awal kain perca & Bahan pakaian serta benang                   
Rp. 2.200.000,00
Peralatan:

Mesin jahit 2 unit                                                
Rp. 6.000.000,00
Meja bundar dan kursi                                       
Rp.    300.000,00
Lemari dan etalase                                            
Rp  1.000.000,00
Peralatan pendukung lainnya:

Gunting, penggaris, meteran                             
Rp      100.000,00
Papan reklame                                                   
Rp.     300.000,00 +
Jumlah                                                                 
Rp   7.700.000,00 +
Jumlah modal awal                                         
Rp 9.900.000,00
Dengan metode garis lurus dan umur ekonomis peralatan 10 tahun. Beban penyusutan per bulan jika nilai residu Rp 100.000,00 adalah sebesar (Rp 7.700.000,00 - Rp 100.000,00) / (10 tahun x 12 bulan) = 63.333,00 per bulan.

Perhitungan laba/rugi per bulan

Penjualan per bulan:

Omzet rata-rata: Rp 300.000,00 x 30 hari
Rp. 9.000.000,00
                                                                    

Biaya produksi per bulan:

Bahan baku: pakaian bekas, kain perca, benang, jarum, aksesoris
Rp. 2.200.000,00
                                                                    

Upah penjahit: 2 orang x 200 jam kerja x Rp 3.000,00
Rp. 1.200.000,00 -+
                                                                    

Jumlah                                                                           
Rp. 3.400.000,00 ‑
Laba kotor per bulan                                                
Rp  5.600.000,00
Biaya umum dan lain-lain per bulan:

Perlengkapan lainnya:

Plastic pembungkus, dus    
Rp       200.000,00
Biaya promosi:

kartu nama, brosur, katalog, dll      
Rp       500.000,00
Gaji 1 pegawai         
Rp       600.000,00
Penyusutan   
Rp         78.333,00
Biaya listrik dan air  
Rp       250.000,00
Biaya transportasi    
Rp       500.000,00
Jumlah           
Rp      .128.333,00
Laba bersih per bulan                                        
Rp    3.471.667,00

2.6              Aspek Pemasaran
Saat ini efektifitas pemasaran sangat penting untuk dipertimbangkan. Media online dan offline yang dilakukan secara bersama-sama memberikan sinergi dalam meningkatkan pemasaran sebuah produk. Ada media-media yang gratis maupun berbayar yang bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan pemasaran. Dan kesemuanya itu perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.
Berikut ini beberapa tips memanfaatkan media yang bisa dipakai untuk meningkatkan pemasaran:
·        Brosur dan Business Card
Meski media digital telah memasuki segmen bisnis secara massif namun peran media cetak seperti brosur masih cukup penting. Banyak orang menyimpan brosur sebagai pengingat profil produk atau perusahaan anda, jika suatu waktu mereka membutuhkan akan membuka-buka kembali brosur itu.
·        Linkedln
Media sosial memiliki peran yang cukup penting dalam meningkatkan pemasaran anda. Orang akan cenderung memeriksa profil produk/perusahaan anda melalui media ini. Memberikan backlink ke website yang berisi deskripsi perusahaan anda merupakan langkah yang baik untuk meningkatkan pemasaran.

·        Website dan Blog
Saat ini hampir setiap orang bahkan pribadi memiliki web/blog. Orang akan lebih mudah melihat profil dan menjawab berbagai pertanyaan mengenai perusahaan/produk anda. Karena itu berikan informasi sejelas-jelasnya mengenai produk yang di buat melalui website atau blog.
·        Press Releases.
Terkadang ada peristiwa atau moment penting yang ada pada usaha yang didirikan namun tidak diketahui publik karena tidak ada pemberitaan. Karena itu penting melakukan press releases akan peristiwa atau event yang usaha yang di jalankan melalui media lokal. Ini memberi kesempatan orang untuk lebih mengetahui produk anda sehingga mampu meningkatkan pemasaran, paling tidak menjadi dikenal.






No comments:

Post a Comment