Annyonghaseyo

Saturday, December 24, 2011

Till We Meet Again







Penulis    :Yoana Dianika
Penerbit  : Gagas Media
Halaman : 294


sinopsis:


Saat pertama kali aku melihat dia hari itu, aku sudah berbohong beberapa kali.  aku bilang, senyumannya waktu itu tak akan berarti apa-apa. Aku bilang, gempa kecil didalam perutku hanya lapar biasa. Padahal aku sendiri tahu, sebenarnya aku sendiri tahu, sebenarnya aku mengenang dirinya sepanjang waktu. karena dia, aku jadi ingin mengulang waktu.

Dan suatu hari, kami bertemu lagi. Di saat berbeda, tetapi dengan perasaan yang sama. perasaanku melayang ke langit ketujuh karena bertemu lagi dengan dirinya. Jantungku berdetak lebih cepat seolah hendak meledak. ketika berada didekatnya. aku menggigit bibir bawahku, diam-diam membatin, :Ah, ini bakal menjadi masalah. Sepertinya kau benar-benar jatuh cinta kepadamu."

Apakah aku bisa sedetik saja berhenti memikirkan dirinya? Aku tak tahu harus berbuat apa. Aku, Jatuh cinta tetapi malu dan ragu untuk menyatakannya.

SHE'LL Take IT !!






Penulis   :Mary Carter
Penerbit  :Gagas media
Halaman   :426


Resensi:

Buku ini sangat kocak luar biasa apalagi dengan covernya yang sangat menarik "Berdoa Dulu Sebelum Mengutil". Dengan antusias mengikuti langkah-langkah cerita melanie melewati kemenangan demi kemenangan maupun lubang-lubang jebakan, dan bersorak gembira terhadap tindakan-tindakan berani yang akhirnya membawanya untuk menemukan keselamatan - Mengutil! dan cinta sejatinya. 

cerita ini tentang seorang perempuan bernama Melanie Zeitgar,seorang aktris ambisius yang menjadi seorang pekerja temporer. Menganggap dirinya sebagai  ratu cerdas tangkas, jago membalas kalimat lawan bicaranya dan sorang kleptomaniak tulen. Dia menyatakan diri "dalam keadaan sehat jasmani dan rohani bersumpah dengan segenap hati bahwa saya tidak akan mengklepto lagi. Tidak akan lagi!!".

"Terkecuali, Jika putus cinta, berat badan naik, kehilangan pkerjaan, audisi yang payah, audisi yang bagus banget ketika kau tidak mendapatkan panggilan lagi. tagihan-tagihan kartu kredit, yang menggunung, gigi berlubang atau perut lapar, trauma akibat menggunakan menu otomatis pada telepon, mendapat kunjungan kejutan dari mom, tidak ada telepon dari CSUSI (Cinta sejatiku untuk saat ini) dan jika terjadi serangan kejadian-kejadian tragis yang mengakibatkan stress di masa mendatang. amin."

Untuk dia, mencuri itu seperti halnya cinta: Ia mengetahui apa yang ia inginkan begitu melihatnya. sayangnya, melanie melihat itu dimana-mana. sabun-sabun yang indah, kaus kaki, lipstik, cashmare sweater, tampon, kondom, permen, make up, vibrator.

peraturan melanie-dalam kehidupan, percintaan, pengkleptoan-adalah: Jangan pernah tertangkap! tapi ada kalanya, pengklepto yang terhebat pun punya hari cuti. sekarang, ketika setiap bagian dalam kehidupannya berubah drastis dan tak terkendali, Melanie menemukan seorang pria yang hatinya tersedia bagi Mel untuk diambil... Jika ia cukup berani membayar harganya...

One of the story..

Sebelum Mencuri aku berdoa, " santo pelindung para kleptomaniak, maafkan aku." Hari ini adalah sebuah sabung batang yang mungil, indah dan wangi lavender. Aku mengamati sekeliling. Cermin genggam yang penuh hiasan berjajar seperti prajurit di atas rak, di atas sabun-sabun, namun tak ada kamera sekuriti. Aku mengambil salah satu cermin genggam itu dan memakainya untuk melihat gadis yang menulis bon. Keramaian itu menghalangi pandanganku. Ini berita bagus! Hatiku mulai menari-nari. Jariku mulai gatal-gatal. sementara mengenggam cermin itu dengan tangan kananku, aku membelai-belai sabun itu dengan tang kiriku, menggenggamnya seperti menggendong bayi burung yang sedanng terluka. Lalu aku menurunkan cermin itu, membuka tasku, dan mengais-ngais kedalamnya hingga aku menemukan hp-ku. Aku tidak perlu menelepon, tapi ini adalah trik lama seorang pengklepto- pengalihan, pengalihan, pengalihan. Sementara mengambil Hp-kudengan tangan kanan, aku membuka kepalan tangan kiri dan memiringkannya ke dalam taskuseperti seluncuran. Wuiiih!! sabun itu meluncur melewati jari-jariku dan lenyap dengan tenteramnya didalam tas. Aku menutup tas dengan cepat dan berdiri di dekat sabun-sabunitu untuk beberapa menit lamanya, berakting seperti seorang pembeli yang normal dan sedang bingung memilih. "permisi" Aku bergerak melewati seorang wanita dengan mendorongnya sedikit. Aku berjalan melewati pintu lalu membaca tulisan yang terpampang sambil menyelinap keluar. PENCURI AKAN DIKENAI HUKUMAN. Kalau mereka tertangkap, aku berkata dalam hati. Kalau mereka tertangkap.

Saturday, November 26, 2011

LIFE TRAVELER




PENULIS   :Windy Ariestanty
PENERBIT  :Gagas Media
HALAMAN   :381


RESENSI:

"where are you going to go?" Tanya-nya sambil meletakkan secangkir teh hangat di meja saya.
"Going home." saya menjawab singkat sambil mengamati landasan pacu yang tampak jelas dari balik dinding -dinding kaca restoran ini.
"Going home?" Ia berkerut. " You don't look like some one who will be going home."
kalimat inilah yang membuat saya mengalihkan perhatian dari bulir-bulir hujan yang menggurat kaca. "Sorry what do you mean?"

(suatu malam di O'Hare)

Kadang, kita menemukan rumah justru di tempat yang jauh dari rumah kita sendiri. Menemukan teman, sahabat, saudara, mungkin juga cinta. mereka-mereka yang memberikan rumah itu untuk kita, apapun bentuknya.
Tapi yang paling menyenangkan dalam sebuah perjalanan adalah menemukan diri kita sendiri. Sebuah rumah yang sesungguhnya. yang membuat kita tak akan merasa asing meski berada di tempat asing sekalipun....
...Because travelers never think that they are foreigners....


LIST "Suatu Ketika":
#1  Berkemas
#2  HA Noi : The city of peace.
#3  A home away from home
#4  Welcome home
#5  A sleeping beauty on the sleeping bus.
#6  Tentang mereka yg Jatuh cinta.
#7  Bahasa manusia.
#8  Not Foreigners.
#9  Frankfurt : Mula Harahap, Goethe Haus & book fair.
#10 Sweet escape to Prague 
#11 Toi Toi :(unknown) Traditional coffee shop.
#12 Menunggu di Heidelberg.
#13 A morning kiss bye from a stranger.
#14 10-10-10: dalam sebuah perjalanan menuju Paris.
#15 My point zero in Paris is Lous Vuitton.
#16 Paris : Bertemu malaikat di kilometer NOL.
#17 Red light district and thai Girls show.
#18 Suatu malam di O'Hare.

@ Kisah dari teman sepermainan. 
@ Sebuah catatan pulang.

One of The story:

"Do you like coffee?" tanya Mirek kepada kami. para laki-laki mengangguk. saya tidak merespons karena termasuk jenis yang tidak bisa mengopi. air putih dan teh tanpa gula adalah pilihan standar saya.
"Good! we will coffee-stop on the way to go back to Frankfurt."
lalu Mirek bercerita bahwakedai kopi kecil yang akan kami singgahi dalam perjalanan pulang ke Frankfurt ini adalah kopi terenak di Czech Republic. Tentu iming-iming Mirek terdengar menggiurkan.Serentak semua lelaki menjawab setuju. Saya tak keberatan. Buat saya, yang penting bukan apa yang diminum, tetapi apa yang kelak saya liahat nanti. 

Tiba-tiba bus yang dikendarai Mirek menepi. kepala saya nyaris terantuk kaca jendela karena jalan yg tak rata. Bus berhenti di depan sebuah rumahberdinding kayu yang telah menghitam. saya mengamati sekeliling sepi. Hanya ada hamparan padang rumput yang masih menyisakan hijau, pepohonan, dan pegunungan di kejauhan.

satu-satunya petunjuk kalau ini adalah sebuah kedai-kalau tak mau di sebut warung- adalah daftar menu yang menempel di sebelah pintu masuk. 

"Toi-Toi?" suaraMirek membuat saya terlonjak. Mantan pilot itu mendadak ada di belakang saya. Ia menggoyangkan kunci dengan gantungan tali merah, lalu menunjukkan ke arah kotak di samping kedai. Astaga! Rupanya itu WC umum. Di Indonesia, kita bisa menemukannya di alun-alun. 

"Ssooo...,Toi-Toi is not the name of this coffee shop?" tanya saya kepada Mirek sambil menunujukkan ke arah neon sign bertuliskan Toi-Toi yang ada di depan kedai kopi.

"Nooo!" Mirek menggelengkan kepala sambil tertawa. "Toi-Toi is....," Ia menunjukkan ke arah WC umum kotak berwarna putih susu itu.

Aha ! misteri Toi-Toi terpecahkan sudah. Rupanya Toi-Toi adalh fasilitas toilet umum berbentuk kotak yang bisa dipindah-pindahkan! Dari siang tadi saya berpikir, alangkah banyaknya toko bernama Toi-Toi ini. Bahkan kedai kopi di tepi desa ini pun mempunyai jaringan Toi-Toi. Saya menepuk jidat , menyadari pikiran bodoh itu. Mirek tampaknya paham apa yang berkelebat di benak saya, Ia meninju lengan saya sambiltertawa, kemudia berjalan ke arah depan, masuk ke kedai kopi.


Saturday, November 12, 2011

froggreen: Kasus perilaku Organisasional

froggreen: Kasus perilaku Organisasional: KASUS ORGANISASI Prosedur hubungan dalam organisasi tidak diikuti dengan benar. misalnya arahan dari pihak atasan langsung ke le...

Tuesday, October 25, 2011

makalah manajemen Pemasaran 1 ~ Riset Pemasaran~

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga kami, kelompok 4 dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Manajemen Pemasaran 1 – Riset Pemasaran”, yang mana makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran 1 dalam menempuh pendidikan di Universitas Persada Indonesia Y.A.I.            
      Kelompok 4 menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbtasan dalam penyajian data dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah pengetahuan pembaca.
Demikian makalah  ini kami susun, apabila ada kata- kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, penulis mohon maaf yang sebesar- besarnya.
                                                                                                 
                     
DAFTAR PUSTAKA

Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I              PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
1.2              Tujuan
1.3              Permasalahan
BAB II             PEMBAHASAN
2.1              Arti Definisi/Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli – Ilmu Manajemen Pemasaran / Marketing Dasar
2.2              Riset Pemasaran
2.3              Tjuan Riset Pemasaran
2.4              Pembagian Jenis data
2.5              Tahap-Tahap melakukan Riset Pemasaran
2.6              Studi Kasus
BAB III            PENUTUP
3.1              Kesimpulan
3.2              Daftar isi


BAB I
PENDAHULUAN

1.       LATAR BELAKANG
Konsep inti pemasaran sesungguhnya menekankan pada identifikasi kebutuhan konsumen, yang selanjutnya dibuat dan dikembangkan sebuah produk/jasa layanan kemudian dipertemukan dengan kebutuhan konsumen secara tepat. Proses identifikasi kebutuhan konsumen ini tentunya akan terus berlangsung karena pasar dan konsumen itu terus berubah dan berkembang.
Bagaimana kebutuhan konsumen ini diperoleh secara tepat? Diperlukan perangkat alat analisa yang ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara tahapan, metodologi, perolehan data, dan hasilnya secara ilmiah pula. Salah satu bidang ilmu terapan yang mengkombinasikan ilmu pemasaran dengan metodologi penelitian ini adalah riset pemasaran.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standart atau yang ditetapkan.
Dalam riset pemasaran, ada bermacam-macam metode pengumpulan data yang terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi, focus group, teknik proyeksi, survei, dan triangulasi (gabungan).
Oleh karena itu untuk lebih memahami metode pengumpulan data yang digunakan dalam riset pemasaran, dalam bab ini akan dibahas mengenai macam-macam metode pengumpulan data.

1.2     Tujuan
1.      Untuk mengetahui metode pengumpulan data yang digunakan dalam riset pemasaran.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis data dalam melakukan riset pemasaran.

1.3     Latar Belakang Masalah
1.      Apa yang di maksud dengan riset Pemasaran?
2.      Apa tujuan dari riset pemasaran tersebut?
3.      Bagaimana Langkah-langkah melakukan riset pemasaran?
4.      Apa jenis-jenis data?
5.      Pemecahan Kasus.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   Arti Definisi / Pengertian Pemasaran Menurut Para Ahli – Ilmu Manajemen Pemasaran / Marketing Dasar
A.                 Pengertian Pemasaran Menurut WY. Stanton
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
B.                 Pengertian Pemasaran Menurut H. Nystrom
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen.
C.                 Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan
Pemasaran yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
D.                 Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association.
Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.


2.2.    RISET PEMASARAN

Riset pemasaran bukan monopoli para pelaku pasar saja, saat ini kebutuhan riset pemasaran pun merambah hingga organisasi non profit seperti partai politik. Seperti dalam Pilkada, beberapa calon pemimpin daerah dan partai politik merengkuh kemenangan melalui informasi karakteristik “pasar” calon pemilih saat menentukan tema dan pendekatan kampanye. Dalam membahas riset pemasaran dibedakan dalam dua tujuan, yakni penelitian teoritis atau akademis (theoritical research) dan penelitian terapan (applied research). Penelitian teoritis umumnya dilakukan oleh akademisi dan lebih berfokus pada pembuktian, evaluasi, atau pengembangan dari teori-teori pemasaran. Sedangkan penelitian terapan berfokus pada proses pengambilan keputusan dalam pemasaran.
               Penelitian teoritis cenderung lebih ketat dalam sistematika pelaporan risetnya. Sedangkan penelitian terapan, baik dilakukan oleh praktisi maupun akademisi, cenderung lebih praktis. Namun keduanya dapat memiliki kompleksitas masalah dari yang paling sederhana hingga yang cukup rumit. Tentunya tulisan-tulisan dalam blog ini dibahas berdasar pendekatan penelitian terapan, yang lebih bertujuan pada pengambilan keputusan pemasaran secara praktis. Istilah riset pemasaran (marketing research) seringkali dirancukan dengan riset pasar (market research). Sesungguhnya ada perbedaan tersendiri di antara kedua istilah ini. Riset pasar berfokus pada pasar yang telah ditentukan dengan produk barang atau jasa yang spesifik. Sedangkan riset pemasaran diartikan secara meluas, tidak terpaku pada penelitian aspek dari pasar atau produk saja. Dengan kata lain riset pasar merupakan bagian dari riset pemasaran.
American Marketing Association (AMA), mendefinisikan riset pemasaran sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar melalui informasi dengan konsumen dan masyarakat umum. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; lalu merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat aktifitas pemasaran lebih efektif. Secara sederhana para praktisi riset, mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang obyektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan, analisa, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran. Pada perusahaan modern saat ini, sumber informasi pasar dari data internal, riset pasar reguler, hingga hasil intelejensi pasar, telah terintegrasikan dalam MMIS (Marketing Management Information System). Sementara riset pemasaran –yang dibicarakan saat ini- umumnya dilakukan temporer dan bersifat ad hoc (sementara), namun berkemampuan mengeksplorasi masalah dan identifikasi peluang pasar secara lebih aktual. Baik berbasis MMIS maupun berdasar riset pemasaran, para pengambil keputusan pemasaran akan dilengkapi “peta dan amunisi” yang lengkap saat memasuki pasar dan menghadapi para kompetitor.
Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interprestasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan p[engambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.

2.3     Tujuan Riset Pemasaran:
a)      Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada.
b)      Bebas dari pengaruh keinginan pribadi ( political biases).“Find it and tell if like it is“.
Studi tentang riset pemasaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Riset dasar dikenal juga sebagai riset murni atau riset fundamental yang bertujuan memperluas batas-batas pengetahuan yang mempunyai kaitan dengan aspek-aspek system pemasaran. Selama ini hanya sedikit perhatian yang dicurahkan terhadap bagaimana pengetahuan tersebut digunakan dalam proses manajemen pemasaran.
Riset terapan bertujuan membantu para manajer mengambil keputusan yang lebih baik. riset terapan ini diarahkan kesituasi organisasi yang spesifik dan pelaksanaannya dibimbing oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam proses pengambilan keputusan.
Proyek riset pemasaran formal dapat dipandang sebagai seperangkat langkah yang disebut proses riset. Untuk melaksanakan proyek riset secara efektif diperlukan antisipasi terhadap seluruh langkah proses riset dan memahami saling ketergantungannya. sembilan langkah-langkah dalam proses riset yaitu :
1)      Menetapkan kebutuhan akan informasi.
2)      Menentukan sasaran riset dan kebutuhan akan informasi.
3)      Menentukan sumber data.
4)      Mengembangkan bentuk pengumpulan data.
5)      Merancang sample.
6)      Mengumpulkan data.
7)      Mengolah data.
8)      Menganalisis data.
9)      Menyajikan hasil riset.
Ada empat sumber utama dari data pemasaran :
a)      Responden.
b)      situasi analogis.
c)      Eksperimentasi.
d)      data sekunder.
               Setelah sasaran penelitian ditetapkan dan kebutuhan informasi didaftar dengan terinci langkah selanjutnya adalah menentukan dari mana sumber data diperoleh.
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bias berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dsb, atau bias berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya data statistik.

2.4)      PEMBAGIAN JENIS DATA
               Data menurut bentuknya dapat dikatergorikan sebagai berikut:
1)      Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah-ubah atau bersifat variable. Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif ialah:
a.       Data diskrit yaitu data dengan variable diskrit.
b.      Data kontinu yaitu data dengan variable kontinu.
2)      Data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas obyek yang dipelajari adalah data kualitatif. sehingga golongan ini dikenal pula dengan nama atribut. Misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dsb.
Menurut sumbernya data dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu:
b.   Data intern adalah data data yang bersumber dari dalam perusahaan. Pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya dan lain-lain aktivitasyang terjadi di dalam perusahaan itu.
c.   Data ekstern adalah data yang bersumber dari luar perusahaan. sumber data ekstern mencakup laporan riset komersial, majalah bisnis, laporan industri, laporan pemerintah, dsb.
      Data ekstern dapat digolongkan atas dua bagian:
                                                                     i.                  Data ekstern primer atau data primer
data primer merupakan data yang dikeluarkan dan dikumpulkan oleh badan yang sama untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan.
                                                                   ii.                  Data ekstern sekunder atau data sekunder
data sekunder merupakan data yang sudah dipublikasikan untuk konsumsi umum

2.5)   Tahap-tahap melakukan riset pemasaran
 Untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan, riset pemasaran menggunakan metode yang sistematik dan obyektif. Sistematik dan obyektif mengandung arti bahwa riset pemasaran menggunakan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis sehingga hasilnya dapat diterima atau dipahami semua pihak. Penggunaan beberapa tahap dalam riset pemasaran ini diperlukan untuk menjamin agar informasi yang dihasilkan benar-benar valid. Namun demikian perlu dipahami bahwa tahap-tahap dalam riset pemasaran tidak bersifat baku sehingga tahapan di sini dimaksudkan sebagai kerangka yang memudahkan dan menjamin hasil riset sesuai dengan yang diharapkan.
Riset pemasaran terdiri dari 10 tahap yaitu:
1)      Menetapkan masalah riset
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh periset dalam menetapkan masalah riset adalah:
a.       Memperoleh pandangan klien mengenai masalah yang sebenarnya terjadi.
b.      Mempertimbangkan sumber dan jenis informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh klien.
c.       Mengkombinasikan masukan informasi dari pihak klien dengan periset.

2)      Penentuan desain riset
Desain riset akan menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset dan mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada tahap inilah periset perlu merinci dengan detil prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan

Terdapat tiga jenis desain riset, yaitu:
a.             Eksploratori tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.
b.            Deskriptif  tujuan utama riset adalah untuk menggambarkan sesuatu
c.             Kausal tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti.
3)      Metode pengumpulan data (primer atau sekunder).
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan langsung oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus
Cara mengumpulkan data primer adalah dengan:
                                                        I.            Wawancara.
                                                     II.            Focus group discussion.
                                                   III.            Teknik proyeksi.
                                                  IV.            Survei
                                                     V.            Observasi.
                                                  VI.            Eksperimen

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri. Artinya, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi) ke pihak lain yang telah mengumpulkannnya di lapangan.
4)            Penentuan desain pertanyaan, skala dan alat analisis
Pada tahap ini periset perlu melakukan tiga aktivitas sebagai berikut:
                                              i.         Merancang pertanyaan atau kuesioner yang akan ditanyakan kepada pihak yang disurvey Pertanyaan dalam kuesioner dapat bersifat terbuka ataupun tertutup.
                                                          ii.            Merancang skala penilaian hasil kuesioner.
                                                        iii.            Merancang alat analisis yang akan digunakan dalam menilai kuesioner.
5)      Menentukan metode pengambilan sampel dari populasi yang diteliti.
6)      Penulisan dan penyampaian proposal riset.

Pada tahap ini periset menyiapkan dokumentasi yang berisi:
                                                               i.            Ringkasan eksekutif yang menyampaikan poin utama yang akan dijalankan dalam riset.
                                                             ii.            Latar belakang masalah.
                                                            iii.            Penentuan masalah dan tujuan riset.
                                                           iv.            Pendekatan terhadap permasalahan dengan menampilkan literatur, teori atau pendekatan yang akan digunakan sebagai rujukan riset.
                                                             v.            Desain riset yang mencakup jenis data yang akan dikumpulkan dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data.
                                                           vi.            Analisis data dengan menguraikan cara menginterpretasikan data yang akan dianalisa.
                                                          vii.            Pelaporan yang akan dihasilkan dari riset tersebut.
                                                        viii.            Waktu dan biaya riset.
                                                           ix.            Lampiran-lampiran yang diperlukan dalam riset, misalnya: format kuesioner.

7)      Pengumpulan data.
8)      Pengeditan, pengkodean, dan penginputan data.
9)      Analisis dan penginterpretasian hasil riset.
10)        Penulisan dan penyampaian laporan akhir




KASUS
Merangkum pasar anak dan remaja pada Mc Donald


Pemain di pasar restoran cepat saji kini semakin marak mulai dari restoran makanan khas Amerika, burger dan ayam goreng (fried chicken) hingga jenis makanan dari Negara Perancis, Jepang, Korea dan sebagainya. Namun, restoran cepat saji ala negeri Paman Sam seperti McDonald’s, Kentucky Fried Chicken, Texas Fried Chicken dan California Fried Chicken cukup diminati oleh keluarga. Meskipun wabah flu burung sempat mengejutkan berbagai kalangan usaha yang berhubungan dengan unggas, tidak menyurutkan masyarakat berkunjung ke restoran jenis ini.
Bagi kalangan anak-anak di wilayah perkotaan, McDonald’s tampak begitu lekat. Boneka ataupun ikon Ronald McDonald’s-nya sangat dikenal oleh kalangan anak-anak. Dari beberapa restoran cepat saji khas Amerika tersebut, McDonald’s bisa dibilang cukup agresif dalam komunikasinya. Setiap kali ada varian dan paket terbaru, McDonald’s lantas mengkomunikasikannya lewat iklan. Tak lupa, setiap paket baru, seperti paket Happy Meal juga kerap menyediakan hadiah gimmick boneka dari tokoh-tokoh kartun yang cukup dikenal oleh anak-anak. Strategi ini yang membuat McDonald’s begitu lekat di hati anak-anak. Bahkan, banyak anak-anak menjadikan gimmick dari McDonald’s sebagai koleksi yang sangat berharga dan tidak boleh ketinggalan. Tak heran ketika paket Happy Meal menghadirkan boneka terbaru, restoran cepat saji ini diserbu oleh anak dan para orangtua yang ditodong anaknya.
Kekuatannya McDonald’s di kalangan anak-anak didukung oleh paket lain yang menjadi andalan. Paket ulang tahun telah menjadi salah satu paket yang cukup menjadi andalan bagi McDonald’s Indonesia. Di acara seperti ini, anak yang merayakan biasanya berbagi bahagia dengan mengundang teman-temannya untuk memeriahkan acara. Situasi seperti ini tentu menjadi sebuah pengalaman makan yang cukup berkesan bagi anak-anak serta mendoronya untuk turut merayakan ulang tahun di tempat yang sama. Dalam sebuah seminar di Lembaga Manajemen PPM, Koko Hadiaono, General Manager McDonald’s Indonesia mengakui paket ini sebagai salah satu profit driver di McDonald’s Indonesia.
Selain memberikan pengalaman berbagi kebahagiaan di hari ulang tahun, pengalaman tour proses di belakang counter serta melakukan transaksi sendiri menjadi kesan yang cukup melekat di kalangan anak-anak. McDonald sering mengundang murid taman kanak-kanak di sekitarnya untuk memberikan pengalaman tersebut. Sesampai di rumah, anak dengan bangga bakal bercerita tentang pengalaman tersebut serta ingin mengulang pengalaman tersebut. McDonald’s Indonesia juga mempunyai menu yang tidak ditemukan di McDonald’s lain di luar negeri, McRice (burger yang rotinya diganti nasi) dan McSatay (burger rasa sate).

Bidik Remaja
Berhasil menancapkan merek dan menunya ke kalangan anak-anak dan orangtua McDonald tampaknya tidak mau meninggalkan bidikan lainnya, kalangan remaja. Kalangan yang lebih mandiri dalam mengambil keputusan serta memiliki uang saku yang lebih dibanding anak-anak. Untuk kalangan umur ini, beragam restoran dan kafe memoles diri dalam meramaikan persaingan meraih perhatian remaja. Menu makanan pun cukup beragam, dari steak, pizza, mie, bakso, kopi, es hingga makanan khas negara atau kawasan tertentu seperti Jepang, Korea, Turki, Timur Tengah, serta makanan khas dari daerah negeri sendiri.
Dalam aktivitas sehari-hari, remaja lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman sepermainan atau teman sebayanya. Dari sini muncul kelompok-kelompok yang biasa main, bareng ataupun berkumpul bersama. Sifat ini menjadi keuntungan bahkan kelemahan bagi siapapun yang berusaha meraih perhatian kalangan remaja. Ketika satu orang kena, dia bisa mengajak teman-temannya untuk datang berombongan. Namun jika satu atau beberapa orang tidak berkenan, maka potensi untuk kabur secara berombongan cukup besar pula.
Melihat lahan remaja yang cukup menjanjikan ini, diakui Dian H Supolo, Director of Marketing & Communication McDonald’s Indonesia, sejak awal tahun 2000, McDonald’s sudah beberapa kali melakukan kampanye yang ditujukan untuk remaja. “Sampai sekarang kami tetap melakukan kampanye yang kami tujukan ke remaja,” ungkap Dian.
Masih menurut Dian, gencarnya kampanye yang dilakukan terhadap kalangan remaja bukan berarti McDonald’s meninggalkan kalangan anak-anak. Kedua target ini tidak berbeda jauh, sama-sama kritis dan memiliki rasa keingintahuan yang besar. Yang membedakan hanyalah kepemilikan uang. Remaja memiliki kemandirian dalam mengatur uang sakunya sedangkan anak-anak masih dalam pengawasan orang tua.
Kampanye terhadap kalangan remaja gencar dilakukan melalui berbagai media. Televisi, radio, media cetak serta papan reklame menjadi media kampanye untuk kalangan ini. Pada bulan puasa lalu, McDonald’s menjadi sponsor utama program waktu sahur di acara televisi. Di program ini McDonald’s gencar mengkampanyekan beberapa paket menu yang cukup mengeyangkan serta pas untuk menu sahur disamping kampanye layanan antarnya. Dibawakan oleh Vincent dan Desta, pesan-pesan kampanye dilontarkan dengan lucu. Dari program ini, keduanya membintangi beberapa versi iklan untuk paket Rp 5.000.
  

BAB III
PENUTUP

3.1     KESIMPULAN
Jadi Riset Pemasaran itu sendiri mendefinisikan sebagai fungsi yang menghubungkan pemasar melalui informasi dengan konsumen dan masyarakat umum. Informasi ini digunakan untuk mengidentifikasikan dan menentukan peluang dan masalah pemasaran; lalu merumuskan, menyempurnakan, dan mengevaluasi tindakan pemasaran; memantau kinerja pemasaran; dan menyempurnakan pemahaman mengenai pemasaran sebagai sebuah proses serta pemahaman atas cara-cara yang dapat membuat aktifitas pemasaran lebih efektif.
Secara sederhana para praktisi riset, mendefinisikan riset pemasaran sebagai suatu identifikasi yang obyektif dan sistematis, dilanjutkan dengan pengumpulan, analisa, dan perangkaian informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan yang berkaitan solusi masalah dan penemuan peluang dalam proses pemasaran.